Wahai ibu pertiwi yang mulia ijinkan aku memimpikan dirimu.
Wahai para pemimpin penunggang negara,
Wahai para pemimpin penunggang negara,
betapa sering kusaksikan kalian berbuat
ketidakadilan dalam mimpiku
dan kini kalian sudah membuat aku kadang melupakan
keinginanku, karena gairahmu akan kekuasaan.
Rakyatmu bagaikan layar menadah angin hanya untuk kesenanganmu.
Biarkanlah kami bebas menghirup nafas dari udara kebebasan.
Pandangan mesraku kepada negeriku
untuk membelai keindahan panoramanya,
kami ingin merasakan kedamaian dan kebebasan.
Akankah kami dapat berpisah dari kerakusanmu???
Benarkah di ujung akhir kekuasaanmu akan mendatangkan fajar kebenaran???
Itulah mimpi kami yang paling nyata.
ketidakadilan dalam mimpiku
dan kini kalian sudah membuat aku kadang melupakan
keinginanku, karena gairahmu akan kekuasaan.
Rakyatmu bagaikan layar menadah angin hanya untuk kesenanganmu.
Biarkanlah kami bebas menghirup nafas dari udara kebebasan.
Pandangan mesraku kepada negeriku
untuk membelai keindahan panoramanya,
kami ingin merasakan kedamaian dan kebebasan.
Akankah kami dapat berpisah dari kerakusanmu???
Benarkah di ujung akhir kekuasaanmu akan mendatangkan fajar kebenaran???
Itulah mimpi kami yang paling nyata.