Berserah diri kehadapan-Mu



Dalam hitungan detik merayap lambat kemenitSetiap menit terus berputar putar berpindah hari
Degub jantung menghitung napas bersama denyut nadi
Helaan napas dari setiap pembuluh dan jantung yang kian berdebar
Terus berdegub dan denyut nadipun kian melemah Semangkin keras degup jantung kian menyesakan napas
Sisa usia yang tinggal beberapa langkah kedepan Sendisendi tubuhpun terus merana kesakitan Seirama dengan bayangan dosa yang tergambar Meratapi kenikmatan yang diperoleh sesaat Memohon ampunanNya melewatkan kesempatan yang diberikan Meratapi kebohongan dan kepalsuan yang telah dipebuat Merusak,memutar balikan fakta dan merkosa aqidah Lidahpun terasa kelu untuk mengucapkan takdir Pinggang terasa kaku agar dapat membungkuk untuk ruku . Tatkala berlutut untuk bersujud Berat rasanya kepala untuk dapat bangkit karena pembuluh darah beku Sendi sendi kaki terasa ngilu dan sakit untuk tahiyat akhir bayangan dosapun semakin tampak Semakin besar dan besar seakan sulit untuk ditembus Allahu Akbar Allah Maha Adil Allah Maha Pengampun seruan bertobatpun berkumandang setiap hari Tak terbayangkan apa yang terjadi kelak Sisa usia yang tinggal beberapa langkah Anggota tubuh yang terus kesakitan Menyesali dosa-dosa yang telah diperbuat Didalam kerentaan ini
Nampaknya masih ada sisa pengampunan dari sekian dosa Dengan tertatih-tatih mencoba menggapainya
Mencoba agar dapat terhapuskan perbuatan nista dengan dalih khilaf Setiap saat rasa dosa akan selalu membuntuti dan membayangi Dari usia yang menjelang senja Merenung dan tapakur
Beribadah,Berdzikir dan berdoa Berserah diri dalam ibadah memohon ampunanNya
Setiap saat, setiap waktu, selalu dan selalu Pada saat usia yang terus berkurang,ajalpun semakin dekat
Berserah diri untuk terus bertobat kematianpun tak bisa dihindari

Related Posts:

0 Response to "Berserah diri kehadapan-Mu"

Post a Comment

Jangan Lupa Tinggalkan KOmentar Sahabat-Sahabat ya!
Semoga Komentar Sahabat Bisa Memberikan Inspirasi Buat Saya.