Di kala sang bulan gah memerhati alam, ditemani si bintang-bintang mempersona gelitanya malam, menghiasi langit cakerawala yang kian suram, dalam kesamaran itu tampak syahdunya wajah insan menginsafi akan khilafnya yang silam, jemarinya meniti butiran tasbih sedang alunan irama cinta berkumandang dibibir memuji-muji kebesaran Tuhannya... Tuhan sekalian alam.
Di sebalik tirai kamar hatinya, dia berbisik dan merintih ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, "Adakah ini balasan MU kepadaku? Apakah ini yang selayaknya aku terima Ya Allah? Jika inilah dugaan MU bagi mematangkan diri ini, aku redha Ya Rabbi. Jika dengan dugaan ini membuatkanku sadar, terima kasih Ya Tuhanku. Sesungguhnya hambaMu amat lemah dalam meniti gelora kehidupan yang penuh pancaroba, dalam melayari bahtera hidup yang Engkau amanahkan, dalam mendaki gunung kasihMu nan sayup tinggi. Bantulah diri ini dalam mencari sinar yang didambakan setiap insan, sinar kebenaran yang membawa ku terus menuju ke jalan Mu, Ya Rabbul 'Izzati."
Di atas sejadah cinta itu terlerainya segala rahasia, terhapusnya butir-butir dosa dan noda, berharap akan terus terhapus bersama titisnya rintih air mata yang tercurah membasahi pipi. Seikhlas mungkin dia merayu dan mengharap, tulus dari dalam hati yang benar-benar merindui maghfirah Nya
Di sebalik tirai kamar hatinya, dia berbisik dan merintih ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, "Adakah ini balasan MU kepadaku? Apakah ini yang selayaknya aku terima Ya Allah? Jika inilah dugaan MU bagi mematangkan diri ini, aku redha Ya Rabbi. Jika dengan dugaan ini membuatkanku sadar, terima kasih Ya Tuhanku. Sesungguhnya hambaMu amat lemah dalam meniti gelora kehidupan yang penuh pancaroba, dalam melayari bahtera hidup yang Engkau amanahkan, dalam mendaki gunung kasihMu nan sayup tinggi. Bantulah diri ini dalam mencari sinar yang didambakan setiap insan, sinar kebenaran yang membawa ku terus menuju ke jalan Mu, Ya Rabbul 'Izzati."
Di atas sejadah cinta itu terlerainya segala rahasia, terhapusnya butir-butir dosa dan noda, berharap akan terus terhapus bersama titisnya rintih air mata yang tercurah membasahi pipi. Seikhlas mungkin dia merayu dan mengharap, tulus dari dalam hati yang benar-benar merindui maghfirah Nya
3 Responses to "Bantuan-Mu ya Allah"
ALHAMDULILLAH...
KATA MUTIARA INI MEMBUATKU
HARU DAN MENANGIS..
HINGGA MEMBANGUNKAN JIWAKU
UNTUK LEBIH MENDEKAT DENGAN ILLAHI ROBBY..
YA ALLOH..JIkA AKU JATUH CINTA..CINTAKANLAH PADA SESEORANG..YANG MELABUHKAN CINTANYA PADAMU..AGAR BERTAMBAH KEKUATAN KU UNTUK MENCINTAIMU...YA ALLOH YA ROBBY..LINDUNGILAH DALAM SETIAP LANGKAHKU...
Amin Ya Rabbal Alamin.
smoga dgn tulisan ini bs mmbuat kt sadar untuk mendkatkan diri kepada-Nya.
Post a Comment
Jangan Lupa Tinggalkan KOmentar Sahabat-Sahabat ya!
Semoga Komentar Sahabat Bisa Memberikan Inspirasi Buat Saya.